Selasa, 15 Oktober 2019

Perkembangan Karir Remaja


Konsep Perkembangan Karir Remaja
Oleh :
Iman Lesmana


Teori perkembangan karir ini mengacu pada teori perkembangan karir  Ginzberg, Ginzburg, Axelard, dan Henna (1951) tentang perkembangan karir remaja. Teori ini menjelaskan tentang transisi yang terjadi sekitar umur anak yang sudah 12 tahun termasuk kedalam fase realiistis dalam pengambilan kepurusan. Dalam perkembangan karir remaja ini memberikan gambaran bagaimana seorang konselor dapat mengenali, memahami dan melaksanakan layanan kepada konseli (siswa) dalam munculnya kebutuhan, kepasitas seorang remaja dan pemahaman nilai-nilai.
Menurut Ginzberg, terdapat tiga tahapan perkembangan karir remaja, yakni : 1) tahap fantasi (anak-anak sampai usia 12 tahun), 2) tahap realisttis, yang terjadi setelah usia 17 tahun termasuk menetapkan dan meyakini pilihan pekerjaan, 3) tahap tentatif dengan beberapa periode pengembangan kepentingan (adanya pengetahuan, nilai, minat, kemampuan, dan IQ siswa serta keinginan seorang anak dapat berubah setiap saat karena perkembangan hidup yang sepanjang hayat itu), pengembangan kapasitas, pengembangan nilai-nilai (seperti: nilai estetis, teoretis, humanis, politis, agamis, dan ekonomis) dan transisi. Dengan mengikuti perkembangan karir remaja melalui periode ini dapat membantu konselor dalam menghargai kesiapan seorang remaja untuk membuat keputusan karir.

Kematangan Karir  Remaja
Kematangan karir digambarkan oleh Super (1955) memiliki lima komponen utama yaitu sebagai berikut.
1)       Orientasi pilihan karir, segala sesuatu yang berurusan dengan kekahwatiran tentang pilihan karir dan menggunakan informasi pekerjaan.
2)      Informasi tentang karir dan perencanaan tentang pekerjaan yang diminati.
3)      Konsistensi dengan pilihan karir atau pekerjaan yang akan kita pilih.
4)     Kristaliasai sifat (crystalization of traits).
5)     Kebijakan preferensi vikasional, yang mengacu pada hubungan antara pilihan dan kemampuan, kegiatan dan kepentingan.
Super menekankan adanya kematangan karir dalam siswa. Diantaranya yaitu : 1) perencanaan karir (career planning), eksplorasi karir (career exploratioan), pembuatan keputusan (decision making), informasi dunia kerja (world of work information), dan pengetahuan tentang pilihan kelompok kerja (knowledge of prefered accupational group).
Perencanaan Karir (Career Planning)
Perencanaan karir (career planning) ini merupakan hubungan antara dirinya sendiri atau konsep dirinya (the self) dan dunia kerja (the world of work).
Eksplorasi Karir (Career Exploration)
Dalam eksplorasi karir ini, keinginan untuk menjelajah atau mencari informasi sebanyak mungkin merupakan konsep dasar dalam menentukan skala eksplorasi karir. Dalam sub tes eksplorasi karir ini siswa dituntut untuk menggunakan sumber daya atau berkonsultasi tentang pemahaman berkarir kepada orang tua, kerabat, teman, guru, konselor, membaca buku ataupun menonton film. Eksplorasi karir ini berkaitan dengan seberapa banyak siswa dalam mencari sumber informasi tentang dunia kerja (pemrosesan informasi).
Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Dalam pengambilan keputusan karir, seorang siswa harus mengetahui dan memahami tentang bagaimana membuat keputusan karir. Dalam konsep ini menyangkut kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan berpikir untuk membuat rencana karir. Dalam skala pangambilan keputusan karir, siswa diberi situasi dimana siswa harus membuat keputusan karir dan diminta untuk menentukan keputusan yang terbaik bagi dirinya.
Informasi Dunia Kerja (World-of-Work Information)
Dalam informasi dunia kerja meliputi pengetahuan tentang tugas pekerjaan di suatau perkerjaan tertentu saja, dan bagaimana perilaku melamar pekerjaan. Super percaya bahwa penting bagi individu (siswa) untuk memiliki pengetahuan tentang dunia kerja sebelum membuat keputusan karir.
Pengetahuan tentang Kelompok Kerja Pilihan (Knowledge of Prefered Occupational Group)
Dalam inventory pengembangan karir ini, siswa diminta untuk memilih dari 20 kelompok kerja yang mereka inginkan. Setelah mereka melakukan hal ini, mereka diminta bertanya tentang kelompok pilihan pekerjaan mereka. Mereka ditanya tentang tugas, alat kerja, peralatan, dan persyaratan fisik dalam pekerjaan itu. Selain itu mereka diminta untuk menilai kemampuan mereka sendiri meliputi kapasitas seseorang di sempilan aspek, yaitu : kemampuan berbal, penalaran nonverbal, kemampuan numerik, kemampuan administrasi, kemampuan spasial, sistem koordianasi motorik, kemampuan dalam berbahasa inggris, dan kemampuan membaca.  
Orientasi Karir (Career Orientation)
Orientasi karir ini meliputi 1) perencanaan karir (career planning), eksplorasi karir (career exploratioan), pembuatan keputusan (decision making),  dan informasi dunia kerja (world of work information).  
Peran Informasi Kerja (The Role of Occupational Information)
Dalam Inventory Pengembangan Karir Super menekankan bahwa informasi kerja merupakan hal yang sangat penting. Didalam sub tes perencanaan karir ini meminta siswa seberapa banyak pemikiran dan perencanaan yang telah mereka lakukan tentang peluang pendidikan dan berbagai pekerjaan. Didalam skala eksplorasi karir ini meminta siswa untuk pergi ke suatu tempat atau melakukan kunjungan (karyawisata) yang tujuannya agar siswa mendapatkan informasi kerja. Secara implisit dalam skala pengambilan keputusan adalah integrasi informasi kerja dengan membuat keputusan karir oleh siswa. Skala informasi dunia kerja dan pengetahuan dari kelompok kerja yang dipilih adalah seberapa jauh siswa mengetahui, memahami dan memproses informasi tentang kerja. Teori Super ini bergantung atau berfokus pada integrasi konsep diri seseorang dan informasi tentang dunia kerja (pemrosesan informasi).
Peran Pengujian (The Role Of Testing)
Dalam pengujian ini mengukur tentang kepentingan (interterest), kapasitas atau kemampuan (capacity or ability), dan nilai-nilai (value). 

Perkembangan Karir Remaja Akhir (Dewasa)
Teori Life-Span Super mengenai perkembangan karir remaja akhir dan dewasa menggunakan dua konsep yakni peran hidup dan tahapan hidup. Menurut Super, peran penting bagi seorang individu untuk belajar, bekerja, berkecimpung dalam komunitas pelayanan jasa, rumah dan keluarga, dan rekreasi. Dalam konsep ini, nilai juga merupakan bagian penting dalam teori super, seperti yang dilihat oelh pengembangan nilai (Super, 1970; Super & Nevil, 1986, 1989)
Dalam teori Super ini, peran membentuk konteks dimana untuk melihat tahap dasar pengembangan karir meliputi eksplorasi, pembentukan, pemeliharaan, dan pelepasan. Tahap eksplorasi ini termasuk subtages dari kristalisasi, spesifikasi, dan impelemtasi. Selanjutnya tahap pembentukan/ pendirian yang meliputi tugas untuk menstabilkan, konsolidasi, dan memajukan karir. Tahapan pemeliharaan terdiri dari memperbaharui, dan berinovasi. Tahap pelepasan meliputi perlambatan, rencana pension, dan hidup pensiun. 

Arti Penting Peran (Role Salience)
Salience Inventory, Nevil & Super (1986) mengukur tiga aspek peran kehidupan yakni komitmen, partisipasi dan harapan nilai.

Peran Hidup (Life Roles)
1)  Belajar (studying). Belajar merupakan dasar untuk berkarir. Agar proses belajar ini menjaadi learning experience.
2)     Bekerja (working). Bekerja dpaat dimulai dari sejak masa kecil, ketika anak-nak memabntu orang tua bekerja disekitar rumah. Untuk remaja bkerja separuh waktu setelah pulang dari sekolah. Orang dewasa bekerja lebih dari satu pekerjaan. Selama pensiun, orang ini menyalurkan hobinya dan kalaupun bekerja hanya yang ringan-ringan saja.
3)      Layanan masyarakat (community services)
Seseorang mulai mengikuti kegiatan masyarakat yang kegiatannya bersifat sosial, politik dan agama.
4)     Rumah dan keluarga (home and familiy)
Anggota kelurga berperan sebagaiman tugasnya. Bagi orang dewasa tangung jawab menjadi hal yang sangat urgent dalam menjalani sebuah kehidupan keluarga. Tangung jawab ini merupakan kesiapan dalam menanggung resiko atas suatu perbuatan.

Indikator dari Peran dalam Hidup (Indicators of The Salience of Life Roles)
Indikator dari arti peran hidup ini diantaranya partisipasi, komitmen (komitmen terhadap diri sendiri), pengetahuan (meliputi pembuatan keputusan (decision making), informasi dunia kerja (world of work information), dan pengetahuan tentang pilihan kelompok kerja (knowledge of prefered accupational group) dan nilai harapan (komitmen seseorang dalam berbagai peran untuk memenhuhi segala jenis kebutuhan nilai).
Terdapat 14 nilai yang digunakan dalam sekala nilai harapan, yakni diantaranya sebagai berikut :
1)       Pemanfaatan kemampuan,
2)      Prestasi
3)      Estetika
4)     Altruism
5)     Otonomi
6)     Kreativitas
7)      Menfaat ekonomi
8)     Gaya hidup
9)     Aktivitas fisik
10)  Harga diri
11)    Resiko
12)   Interaksi sosial
13)   Varietas
14)  Kondisi kerja.

Memulai Berkarir
Sukses dalam berkarir merupakan tujuan akhir dalam berkarir. Sikap siswa sebagai pelajar akan bergantung pada bagaimana ia saat ini. Jika siswa berperilaku dan memiliki prestasi dengan baik, maka ia telah membuat pijakan awal yang baik di bidang karir di masa depan. Siswa hendaknya bertanggung jawab dalam pemilihan sekolah dalam jenjang selanjutnya ini berarti melakukan hal terbaik dalam karirnya. Jika siswa telah mampu mencapai kepuasan pilihan karir yang sesuai dengan yang dia inginkan, maka ia juga akan meningkatkan peluangnya untuk suskes karir di masa depan.
Kunci keberhasilan karir diantaranya yaitu:
  1. Dapat diandalkan
  2. Efisiensi
  3. Kejujuran
  4. Motivasi
  5. Pertimbangan
  6. Rasa hormat
  7. Ketertiban
  8. Manajemen waktu
  9. Kesehatan.
Berperilaku Asertif
Perilaku assertive berarti kita dapat mengekspresikan perasaan, kepercayaan, dan pilihan dalam cara yang terarah, jujur, dan tepat. Perilaku nonverbal atau bahasa tubuh (kontak mata, gerak tubuh, nada suara) merupakan bagaian yang penting dalam ekspresi assertive. Perilaku nonverbal ini akan lebih memperkuat apa yang kita katakana secara verbal.
Tipe-tipe perilaku assertive :
  1. Primary assertion
  2. Fellow-feeling assertion
  3. Seeking-out assertion
  4. I-Expressio assertion
  5. Heightened assertion.
Mempertahankan dan Berpandangan Ke Masa Depan
  1. Sembilan langkah menuju menjaga promosi
  2. Mejaga kepuasan karir
  3. Menghindari distress
Pertimbangan Masa Depan
Perencanaan karir berarti mempersiapkan untuk perubahan yang akan datang. Pengambilan keputusan karir bukanlah satu prosedur tapi sesuatu yang harus siswa pertimbangkan sepanjang hidupnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penguatan Integrasi Pendidikan

PENGUATAN INTEGRASI PENDIDIKAN DALAM ERA DISUPSI Oleh :  Asep Rohiman Lesmana, M.Pd. Pendidikan merupakan suatu entitas yang s...