RUANG LINGKUP PERKEMBANGAN KARIER :
INFORMATIVE RESEARCH
Oleh :
Asep Rohiman Lesmana
Individu
merupakan makhluk yang unik dan tidak akan pernah sama. Perbedaan individu
dapat berupa ras etnik, warna kulit, gender, bahasa maupun pilihan karir dalam
hidupnya. Pilihan karir pada setiap individu dapat disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya adalah ras etnik yang dimiliki oleh individu sejak lahir.
Setiap ras etnik memiliki kecenderungan pilihan karir yang seolah-olah sudah
diturunkan sejak nenek moyang mereka. Di dalam suatu negara terdapat ras etnik
minoritas sehingga pilihan karir mereka tidak seluas pada kaum mayoritas.
Isu Kontekstual
Isu kontekstual berpengaruh terhadap pengembangan karir dari
orang-orang minoritas di Amerika Serikat yang kompleks dan mulai melebar.
Banyak teori dan penyuluhan pengembangan karir fokus pendekatannya atau secara
ekslusif di bagian pribadi atau variabel individu sebagai pusat determinan
hasil kerja meraka mendapatkan kritik karena kurangnya perhatian pada konteks
sosial sehingga membatasi peluang orang-orang minoritas. Seperti yang
didapatkan dari sensus Bureau tahun 2000 bahwa orang minoritas sekitar 31% dari
jumlah penduduk di Amerika Serikat (sekitar 90 juta orang) termasuk hispanik
latino (12,5%), Amerika Afrika (12,3%), Amerika Asia (3,6%), Indian Amerika
/Asli Alaska (0,9%), dan multiras (2,4%) (Sensus Bureau, 2000). Hal ini
merupakan pergeseran besar mengingat hispanik non putih merupakan lebih dari
75% dari populasi dari 10 tahun sebelumnya dan sekitar 86% pada tahun 1980.
Sejarah menggambarkan bagaimana kesenjangan melalui sosial, politik dan ekonomi
terhadap kaum minoritas. Sensus yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa
penyelesaian pada tingkat sekolah menengah di Amerika Serikat, untuk Afrika
Amerika kurang dari sepertiga kulit putih yaitu 7,7% dibandingkan 26,1% kulit
putih (1940). Pada tahun 1974 , 36,5% kelulusan hispanik dibandingkan dengan
40,8% untuk Afrika Amerika dan 63,3% untuk kulit putih. Perbandingan pada
kelulusan sarjana kelompok ras etnik, Afrika Amerika seperempat5 dari kulit
putih pada tahun 1940 yaitu (1,3% dan 4,9% masing-masing) meningkat pada tahun
1964 (3,9% dan 9,6% masing-masing).
Pada bidang pekerjaan kulit putih rata-rata bekerja dibagian
managerial dan profesional khusus dibandingkan Afrika Amerika dan Hispanik.
Orang-orang Afrika Maerika dan Hispanik kebanyakan bekerja sebagai pelayan,
buruh, pertanian dengan upah rendah. Penghasilan gaji orang Afrika Amerika dan
Hispanik jauh lebih rendah dibandingkan orang kulut putih. Sehingga dapat
dikatakan bahwa ada hubungan antara kuat antara status sosial, ekonomi,
kecakapan pendidikan dan tingkat kerja dengan terus menerus siklus kemiskinan,
pendidikan yang kurang dan pekerjaan bawahan pada orang-orang minoritas.
Multikultural Pengembangan Karir (Teori dan Penelitian)
Kontribusi penting dalam pengembangan
karir dengan beragam kelompok budaya yaitu dari organisasi profesional seperti
Asosiasi APA, Psikologis, Asosiasi Amerika Konseling, Nasional Asosiasi
Pengembangan Karir Amerika dengan mengenali etika dan profesional tanggungjawab
anggota terhadap perbedaan budaya dengan keterampilan konseling beragam budaya.
Penelitian pengembangan karir menunjukkan pertumbuhan dalam sastra mengenai
perbedaan budaya dengan munculnya jurnal ilmiah (misalnya Journal of Counseling Psychology vol 44, 1997, pengembangan (e.g., Journalof
Counseling Psychology, vol. 44, 1997; Career Development Quarterly, vol.
39, 1991,dan vol. 42, 1993) dan
textbooks seperti Career Counseling for African Americans (Walsh,
Bingham, Brown, & Ward, 2001) and Career Development and Vocational
Behavior of Racial and Ethnic Minorities (Leong, 1995). Teoritis kejuruan
psikologi multikulturan adalah membangun pondasi yang kuat dan empiris yang
mendalami masalah multikultural.
Lent and Worthington (2000)
menyimpulkan beberapa kunci perspektif dari sarjana karir yang sensitif pada
budaya tradisional teori karir, yaitu:
a)
Faktor-faktor
seperti diskriminasi rasial, ekonomi dan pasukan tenaga kerja, dan diferensial
peluang yang terlihat seperti membatasi penerapan karir teori kepada
orang-orang minoritas.
b)
Asumsi generik
yang cenderung menyepelekan realitas sosial politik yang dialami oleh
orang-orang warna telah dasar bagi karir tradisional teori
c)
Teori
multikultural yang komperhensif dari pengembangan karir yang diperlukan untuk
menggantikan teori tradisional
d)
Faktor-faktor seperti kelas sosial, prestasi akademik, pembangunan
pendidikan, dan peran yang menentukan ras dan etnik pada penerapan teori karir
orang-orang minoritas
e)
Teori karir seperti tidak relevan dengan orang-orang minoritas adalah
prematur sehingga diberikan pengujian penelitian kualitas penerapan mereka.
Asesmen karir untuk orang-orang minoritas yang
pertama dilakukan yaitu dengan tes bias. Tes bias adalah istilah teknis yang
mengacu pada kekurangan dalam tes atau cara dimana tes digunakan hasilnya
memiliki arti yang berbeda. Tes bias ada ketika hasil ujian akurasi mereka
bervariasi secara sistematis sesuai dengan tipe orang yang diuji dengan
demikian tes bias mewakili perbedaan individu untuk beberapa kelompok yang
lebih akurat dengan kelompok lain. Walsh dan Betz (2001) mencatat tes bias
budaya dengan tiga cara, yaitu:
1)
Bias konten (misalnya, konten lebih mendektai untuk kulit putih
daripada anggota kelompok ras etnik)
2)
Bias struktur internal (misalnya, item di dalam tes berhubungan dengan
satu sama lain namun berbeda ketika dikelola untuk kelompok lainnya)
3)
Bias seleksi (misalnya, ketika sistematis tes bervariasi dalam prediksi
validitas di kelompok lain)
Keadilan
adalah sebuah konsep terpisah tapi terkait dengan tes bias. Pengujian psiologis berhubungan dengan
melibatkan penggunaan simbil budaya untuk menentukan dan memberi makna
pengamatan, sehingga yang dihasilkan objektif. Perspektif budaya dapat
berpengaruh pada cara penentuan tujuan, tugas, dan hasil tes dalam pemberian
arti
Pengembangan karir untuk orang minoritas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama identitas etnik ras dan
akulturasi. Helms dan Piper berpendapat bahwa ras seperti variabel nominal pada
penelitian dan mereka merekomendasikan agar identitas teori ras melayani
seseorang yang berkonsep sosialpolitik dalam studi pengembangan karir serta
dilengkapi hipotesis 1) berinteraksi dengan proses dan hasil pengembangan
karir, 2) mempengaruhi kepuasan di lingkungan kerja ; kedua hambatan
dan dukungan pendidikan dan karir, Luzzo melaporkan bahwa afrika amerika,
amerika asia, hispanik, dan orang filipina penduduk amerika yang lebih mungkin
untuk melihat mereka status rasial sebagai penghalang untuk pengembangan karir
amerika dibandingkan eropa.; ketiga,
pendidikan, harapan dan ketekunan. Hambatan kontekstual yang timbul
dari kondisi kemiskinan (misalnya, diskriminasi, kekerasan, masyarakat terbatas
peluang belajar, lebih rendah pendidikan orang tua) terlah terbukti dengan
hasil pendidikan yang miskin bagi siswa minoritas ; keempat pendidikan dan aspirasi karir, Aspirasi karir
sering diperkirakan menjadi pengaruh penting masa depan pilihan karir dan
perilaku, namun tidak selalu terkait dengan hasil pilihan karir; kelima, kedewasaan karir, konsep
Super mengenai kedewasaan karir menghasilnya beberapa kontroversi dalam karir
dengan orang-orang minoritas misalnya sejumlah plajaran kontras antara afrika
amerika atau hispanik dengan kulit putih, cenderung kulit putih lebih dewasa
dibandingkan afrika amerika atau hispanik; keenam nilai-nilai karir, Nilai
penting untuk budaya individu, nilai-nilai karir dalam kelompok, dan perbedaan
antara kelompok-kelompok yang menjadi sasaran penyelidikan untuk karir para
peneliti ; ketujuh kepercayaan
diri, beberapa penelitian menemukan bahwa self-efficacy hal penting dari pendidikan dan hasil kejuruan dari
orang minoritas karena kepercayaan diri mampu membuat keputusan mengenai karir; kedelapan ketertarikan karir,
Konselor karir harus menghindari asumsi bahwa berbagai kelompok etnik ras akan
mendukung karir untuk kepentingan tertentu dan perlu mencatat bahwa tidak semua
klien memilih berdasarkan kepenitngan pribadi, namun perlu dipertimbangkan
antara hubungan budaya dari variberl (misalnya, akulturasi, dan dukungan orang
tua) untuk minat karir pada orang-orang minoritas; kesembian pemilihan karir dan pengambil keputusan, gagasan
pilihan karir dan pengambilan keputusan konsep-konsepnya secara luas mengkritik
pengembangan karir orang minoritas sehingga penindasan ini membatasi jumlah
pada pilihan karir mereka; kesepuluh kepuasaan
dalam bekerja, penempatan kerja ditentukan oleh korespedensinya antara
lingkungan kerja dan orang lain.
Diskusi dan Pembahasan
Orang Amerika Afrika adalah kelompok minoritas terbesar di negara ini. Saat ini
jumlah mereka dan jumlah kaum Hispanik di Amerika kira-kira sama. Menurut sejarah, orang-orang Amerika Afrika dirugikan di
tempat kerja karena diskriminasi dan kesempatan-kesempatan pendidikan yang
terbatas. Akibat dari hal ini adalah gaji lebih rendah, tingginya tingkat
pengangguran, dan ketidakstabilan keluarga yang sedang tumbuh karena
ketidakpastian ekonomi. Beberapa langkah telah diambil di bidang pendidikan
pada tahun-tahun belakangan ini, yang tercermin dalam statistik yang
mengindikasikan bahwa tingkat kompetisi sekolah menengah atas Amerika Afrika
kira-kira sama dengan orang kulit putih Amerika Eropa. Banyak diantara
masalah-masalah ini ada hubungannya dengan pembaruan imigrasi, terbatasnya
kecakapan berbahasa inggris, latar belakang sekolah di bawah standar, kejutan
budaya dan pengasingan, dan adaptasi dengan budaya baru. Orang Hispanik mungkin
lebih terorientasi pada masa sekarang daripada masa depan. Mereka juga mungkin
sedikit condong untuk memecahkan masalah-masalah pengembangan karir karena
mereka terorientasi secara aktif, yang mungkin mengarahkan mereka untuk
menerima keadaan saat ini. Banyak orang Amerika Asia memiliki nilai-nilai yang
sangat berbeda dengan orang kulit putih Amerika Eropa. Orientasi waktu mereka
cenderung ke masa depan sudah lewat dibandingkan orientasi yang ada pada
kelompok etnis lainnya. Beberapa anggota (contoh orang Amerika China) memiliki
nilai-nilai turunan, artinya mereka menempatkan keinginan kelompok diatas
keinginan individu. Pada kasus lainnya, orang Amerika Asia berpegang pada apa
yang dinamakan nilai-nilai sosial lineal dan memperbolehkan orang yang lebih
tua atau orang tua untuk membuat keputusan karir utuk mereka. Skenario yang
sering terjadi di kantor konseling adalah konflik antara para siswa yang mulai
mengadopsi nilai-nilai sosial individualisme dan oarng tua yang tetap berpegang
nilai-nilai sosial lineal. Orang-orang Amerika Asli mungkin kelompok yang
paling berbeda dari seluruh kelompok budaya di Amerika Serikat. Stereotipe
orang-orang Amerika Asli yang tersusun dalam literatur adalah bahwa mereka
tidak campur tangan dalam proses pengembangan karir anggota kelompok suku lain,
tetapi individu bergaul untuk menghormati nilai-nilai, tradisi, dan harapan
suku mereka (Heridha, 2009).
Sejarah
dari orang minoritas mungkin terabaikan namun dalam pengembangan karir banyak
penelitian baru yang telah diproduksi atau dihasilkan dalam waktu yang relatif
singkat, mencerminkan tren multikulturalisme ke arah yang lebih luas dalam
penyuluhan karir dan psikologi kejuruan. Teori karir tradisoinal telah banyak
ditemukan berlaku utnuk orang minoritas. Penelitian menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang jelas antara orang-orang minoritas dengan orang kulit putih pada
variabel pengembangan karir, hal ini nampak dari data yang timbul dari berbagai
sumber seperti pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan dari usaha mikro dan
makro. Konselor karir bekerja dengan klien secara individual dan dalam grup
kecil, pengembangan karir dari orang minoritas dipengaruhi lebih luas pada
sejarah, budaya dan faktor sistemik yang berada di luar jangkauan dari target
intervensi konseling pada individu itu sendiri.
Indonesia
dengan beragam suku bangsa dan agama tetap ada deskriminasi dalam karir.
Contohnya adalah di salah satu Bank swasta terdapat deskriminasi karir yaitu
jika seseorang yang bekerja disana bukanlah salah satu etnis mayoritas disana
maka jabatan hanya sekedar bawahan dan sulit untuk menjabat ketingkat yang
lebih tinggi seperti manajer, supervisor bahkan direktur begitupun dengan
agama, orang yang merasa memiliki agama minoritas di Indonesia berpikiran bahwa
jika bukan memeluk agama mayoritas maka, untuk sampai ke jabatan tinggi sangat
sulit (Kenz, 2007)
Referensi :
Heridha. (2009). Konseling Karir [online].
Tersedia di: http://heridha.wordpress.com/2009/06/30/konseling-karir-3/. Diakses pada tanggal 07 november 2014.
Kenz. (2007). Deskriminasi Dalam
Karir [online]. Tersedia di:
http://blog.kenz.or.id/2007/03/15/diskriminasi-dalam-karir.html. Diakses pada
tanggal 07 november 2014
Brown, Steven D dan Lent, Robert W. (2005). Career Development And Counseling – Putting
Theory and Research to Work. USA : John Wiley & Sons, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar