Minggu, 26 April 2020

Karakter Sebagai Fokus Intervensi BK


Karakter Sebagai Fokus Intervensi Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)

Oleh :
Iman Lesmana


a)   Makna dan Isi Pendidikan Karakter
Pengertian karakter
Karakter mengandung pengertian :
1.    Suatu kulaitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan atraktif.
2.    Reputasi seseorang.
3.    Seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Akar kata karakter dapat dilacak dari kata latin kharakter, kharassein, dan kharax, yang maknanya “tools for making”, “to engrave”, dan “poisted stake”. Kata ini mulai banyak gunakan (kembali) dalam bahasa perancis “caractere” pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa inggris menjadi “character”, sebelum akhirnya menjadi bangsa Indonesia “karakter”.
Karakter diartikan sebagai tabiat; watak;sifat-sifatkejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain (kamus poerwadarmita). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa membangun karakter adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga ‘berbentuk’ unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain.
Secara lebih lengkap dibawah ini dideskripsikan kutipan asli dari sumber otentik ASCD For The Language Learning : A Guide To Education Terms, by J.L McBrien & R.S. Brand p.p. 17-18, 1997, Alexandria, VA : Asociation For Supervision And Curriculum Development. 

b)   Nilai-Nilai yang Diajarkan dalam Pendidikan Karakter (di sini, sekarang dan hari esok)
Dalam pendidikan karakter Lickona (1992) menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitu moral knowing atau penegtahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral dan moral action atau perbuatan bermoral. Hal ini diperlukan agar siswa didik mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan.
Moral Knowing. Terdapat enam hal yang menajdi tujuan dari diajarkannya moral knowing yaitu : 1) moral awareness, 2) knowing moral values, 3) perspective taking, 4) moral reasoning, 5) decision making, dan 6) self knowledge.
     Moral feeling. Terdapat enam hal yang merupakan aspek dari emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia yang berkarakter yakni : 1) conscience, 2) self esteem, 3) empathy, 4) loving the good, 5) self control, dan 6) humility.
     Moral action, perbuatan/tindakan moral ini merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act moraly) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu : 1) kompetensi (competence), 2) keinginan (will), 3) kebiasaan (habit).
     Enam nilai etik utama (core ethical values) dalam deklarasi Aspen yang disepakati untuk diajarkan dalam sistem pendidikan karakter di Amerika yang meliputi :
1.    Dapat dipercaya (trustworthy) meliputi sifat jujur (honesty) dan integritas (integrity),
2.    Memperlakukan orang lain dengan hormat (treats people with respect),
3.    Bertanggung jawab (responsible),
4.    Adil (fair),
5.    Kasih sayang (caring), dan
6.    Warga negara yang baik (good citizen).
Pada prinsipnya, harapan dan tujuan pendidikan karakter untuk pesert didik ditegaskan bahwa :
Character education involves teaching children about basic human values including honesty, kindness, generosity, courage, freedom, equality, and respect.
The goal is to raise children to become morally responsible, self disciplines citizens. Problem solving, deciosn making, and conflict resolution are important parts of developing moral character. Throught role playing and discussion, students can see that their decisions affect other people and things. 

Model Pengembangan Esensi Nilai Karakter yang dapat dieksplor, diklarifikasi dan direalisasikan melalui pembelajaran intra dan ekstrakurikuler.

IDEOLOGY
RELIGION
CULTURE
·         Discipline, law and order.
·         Love country
·         Democcratic
·         Altruistic
·         Courageous
·         Solidarity
·         Nationalistic
·         Patriotic
·         Productive citizen
·         Enlightened
·         National pride
·         National loyality
·         Belief in God the Almighty
·         Love religion
·         Adhrence to religious teaching
·         Righteous
·         Benevolent
·         Helpfulness
·         Hope and truthfulness
·         Sense of humanis
·         Humanism
·         Jusctice
·          Moral and spiritual values wise
·         Tolerance amd goodwill
·         Kindness
·         Empathy
·         Manner and etiquette
·         Politeness
·         Cheerfulness
·         Healthy
·         Wealthy
·         Friendship
·         Acknoledgement
·         Respect
·         Gratitude

BASIC CONCEPTS
BASIC CONCEPTS
BASIC CONCEPTS
1.    Nation before comunity and society above self
2.    Consensus, not conflict
3.    Observe the rules in the class, comunity and country
4.    Deep sense of natinalism
5.    Commited to the progres of the nation
6.    The 1945 constitution can be replaced/changed.
1.    Racial and relogious harmony
2.    Mek oneself and other happy
3.    Adopt the rightful way in the spite of difficulties
4.    Take positive stepss to avoid past mistake
5.    Help other willingly
6.    Mixed marriege in different religion in prohibited by islamic law.
1.    Family as the basic unit society
2.    Comunity support and respect for the individual
3.    Take initative in helping others
4.    Social being with a sense of responbility
5.    Sex eduacation for youth is suitbale to be thought.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penguatan Integrasi Pendidikan

PENGUATAN INTEGRASI PENDIDIKAN DALAM ERA DISUPSI Oleh :  Asep Rohiman Lesmana, M.Pd. Pendidikan merupakan suatu entitas yang s...